Saturday, April 23, 2016

SEJARAH REMPAH-REMPAH DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

Sejarah KUNYIT ( Curcuma domestica Val. ) SEJARAH SINGKAT Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan(perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuhsubur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyitberasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum danYunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman inisebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas,tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatankhususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.DeskripsiTanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batangmerupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warnahijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal,bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm danpertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yangberambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm denganmahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujungdan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarnajingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.MANFAAT TANAMANDi daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karenaberkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkangatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu:sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik,bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyititu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba,pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dankolesterol, serta sebagai pembersih darah. Sejarah Tanaman Jahe Sejarah Singkat Tanaman Jahe - Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbantang semu. Jahe beraal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk tumbuhan dalam suku temu-temuan, nama ilmiah untuk jahe adalah Zingiber officinale dan merupakan sefamili dengan temuan lainnya seperti, temu lawak nama latinnya Cucuma xanthorrizla, juga kunyit dengan nama latin Cucuma domestika. Didaerah indonesia jahe memiliki nama yang berbeda antara lain halia (Aceh), bahing (batak Karo), Jahi (Lampung), jahe (sunda), jae (jawa dan bali). Macam-Macam Jenis Tanaman Jahe Jahe ibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu: 1. Jahe putih/kuning besar atau juga disebut Jahe gajah atau Jahe badak. Alasannya dikarnakan jenis jahe ini berimpang lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih mengembung daripada varietas yang lainnya. Jenis jahe ini biasanya dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua. Baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. 2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga Jahe sunti atau Jahe emprit. Karna ruas jahe ini kecil, agak rata sampai aga sedikit mengembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kalau ditanya kenapa kok ndak dipanen waktu muda? Jujur saya juga kurang faham, mungkin saja rasanya akan kurang mantap jika dipanen muda. Penyeban rasa pedas pada jahe karna kandungan minyak atsirinya, dan jahe enis ini memiliki yang lebih banyak dari pada jenis jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Disamping seratnya tinggi, jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau juga bisa untuk diekstrak . 3. Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil daripada jahe putih kecil. Sama seperti jeha kecil, jahe merah selalu dipanen saat setelah tua dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan. Manfaat dan Khasiat Tanaman Jahe Sobat tau apa aja manfaat dan khasiat tanaman jahe ? ternyata setelah saya membaca buku dan mengikuti pelatihan budidaya jahe, tumbuhan ini sangat bermanfaat untuk kita. Berikut ini beberpa ulasan tentang keuntungan tanaman jahe untuk manusia: 1. Jahe sebagai bumbu dapur seperti bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit dan kembang gula. Selain untuk pelengkap dapur rimpang jaeh juga dimanfaatkan untuk minuman segar yang menghangatkan tubuh dengan aroma dan rasa pedas yang khas. 2. Manfaat jahe adalah membantu proses pencernaan dalam tubuh kita, sebab jahe mengandung dua enzim yaitu protease dan lipase yang masing-masing bertugas mencerna protein dan lemak. Tak cuma itu kawan jahe juga digunakan untuk pengobatan kuno seperti, batuk, selesma, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artitis. 3. Khasiat minuman jahe untuk kesehatan sangat besar dalam mencegah penyakit seperti, stroke dan jantung yang disebabkan perdaran darah yang terumabat, geberol pada jahe bersifat antikougulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Geberol juga berfungsi untuk menurunkan kadar kolestrol. 4. Tumbuhan ini juga dapat menyembuhkan rematik , dengan cara sediakan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara kemudian ditumbuk. Tempelkan tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. 5. Luka lecet, ditikam benda tajam, jatuh, terkena duri serta gigitan ular dapat diatasing dengan rimpang jahe ini. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahakan sedikit garam. Kemudian letakkan pada bagian yang terluka 6. Dari penelitian-penelitian moderen tentang tumbuhan jahe.Hasil penelitian bahwa ekstrak jahe, baik dari jahe segar ataupun jage kering berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakter, jamur , kejang, nyeri, luka, serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Sejarah Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia, sebagian literatur menyebutkan bahwa tanaman ini dari Asia Tengah, terutama Palestina dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan Mediterranean. Nara sumber lain menduga asal-usul bawang merah dari Iran dan pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan asal tanaman ini dari Asia Barat dan Mediterranean, yang kemudian berkembang ke Mesir dan Turki. Dari berbagai penelusuran literatur dan nara sumber, terdapat kesamaan pandang bahwa bawang merah merupakan tanaman yang tertua dari silsilah budidaya tanaman oleh manusia. Hal ini antara lain ditunjukkan pada zaman I dan II Dynasti (3.200 – 2.700 SM) bangsa Mesir sering melukiskan bawang merah pada patung dan tugu-tugu mereka. Di Israel, tanaman bawang merah dikenal tahun 1.500 SM. Peninggalan Yunani Kuno memperjelas, betapa tuanya umur pembudidayaan bawang merah, yakni diduga 4000 tahun yang lalu. Di Kawasan Eropa Barat, Eropa Timur dan Spanyol, diduga tanaman ini dibudidayakan 1.000 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke Amerika, terutama Amerika Serikat. Dalam penyebarluasan selanjutnya, bawang merah ini berkembang sampai ke Timur Jauh dan Asia Selatan. Di Jepang, budidaya tanaman bawang merah dikenal pada akhir abad yang sama dengan saat dikenal di Eropa Barat, Eropa Timur dan Amerika Serikat, yakni sekitar abad XIX. Pada tahun 1975, Jepang memproduksi bawang sebanyak 1 juta ton dari 30 ribu hektar, sehingga menjadi produsen nomor dua di dunia. Bawang merah menjadi salah satu tanaman komersial di berbagai negara di dunia. Negara-negara produsen bawang merah antara lain Jepang, USA, Rumania, Italia, Meksiko dan texas. Sejarah Bawang Putih Bawang putih sudah dikenal manusia sejak 4.000 tahun lalu. Dalam sebuah Papyrus Bertarikh 1500 Sebelum Masehi, ditemukan catatan bahwa orang Mesir percaya ada 22 khasiat bawang putih untuk mengobati beragam penyakit. Tak heran bila bawang putih ditemukan di dalam makam Raja Tutankhamun dari Mesir. Selain itu, bawang putih yang diyakini orang Mesir bisa meningkatkan stamina, juga merupakan santapan para pekerja yang saat itu tengah membangun piramid. Tak hanya bangsa Mesir, bangsa-bangsa lain juga mengakui khasiat bawang putih yang diidentikkan sebagai wonder drug. Lantaran kemanjurannya, orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai pengganti antibiotik. Mereka menyebutnya sebagai Penisilin Russia. Sementara orang Yunani dan Romawi menggunakan bawang putih untuk mengobati lepra dan asma, serta menghalau kalajengking. Begitu pula dengan bangsa Viking, yang dalam pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri, selalu membawa bawang putih sebagai pelengkap logistik mereka. Bahkan pada saat perang dunia tahun 1914-1918, tentara Prancis menggunakan herbal bawang putih untuk mengobati luka. Sejarah Tanaman Lada di Indonesia dan Lampung Asal muasal tanaman lada (Piper nigrum Linn) di Indonesia khususnya di Lampung berasal dari daerah Ghat Barat, India. Tanaman lada dibawa oleh para penyebar agama hindu yang datang ke-Indonesia abad pertama masehi sampai pada abad permulaan masehi. Pada masa kerajaan Sriwijaya tanaman lada telah mulai dibudidayakan mengingat eratnya hubungan Sriwijaya dengan kerajaan Chola Mandala. Hubungan yang erat itu akhirnya runtuh setelah kerajaan Chola menghancurkan Sriwijaya, datangnya tentara dari India turut serta membawa tanaman lada ke Sumatra. Tanaman lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Bukti itu dapat kita lihat di Lampung yang begitu terkenal dengan tanaman ladanya, bukti tertulis sejak zaman kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan pasai yang menguasai perdagaan lada di Lampung. Lada Lampung Lampung sudah menjalinan hubungan dagang dengan Sunda dan Jawa. Beberapa barang komoditasnya antara lain kapas, emas, madu, lilin, rotan, lada,beras, dan hasil bumi lainnya. Sesuai dengan catatan Tomé Pires bahwa kerajaan Sunda (regño de Çumda)menjalin hubungan dagang dengan Tulangbawang dan Sekampung.Hubungan dagang tersebut berlangsung terus hingga masa Kesultanan Banten. Beberapa barang dagangan dari Tulangbawang seperti lada masuk ke Sunda melalui pelabuhan Cheguide(Cigede). Pelabuhan ini dapat dilokalisir yaitu di situs Kramat, Tangerang dekat muara Sungai Cisedane (Saptono, 1998). Dan kemudian Kesultanan Banten pada awal abad ke-15. Lada asal Lampung kemudian terkenal ke-seluruh dunia setelah para pedagang Eropa berhasil mengusai Malaka pada tahun 1511. Para pedagang Eropa akhirnya tahu Lampung adalah sebagai penghasil komoditas lada terbesar di Nusantara. Perdagangan lada Lampung waktu itu mayoritas di monopoli Banten yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Tulangbawang, Keratuan Pugung dan Keratuan Darah Putih. Banten kemudian membawa lada Lampung masuk Malaka, dari sana lada Lampung masuk pasaran Eropa dan seluruh dunia. Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan di Eropa, lada merupakan komoditas yang sama berharganya dengan emas. Hingga hari ini Lampung merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia.

No comments:

Post a Comment